Rabu, 10 Oktober 2012

Kotagede Menuju World Heritage City

Revitalisasi fisik dan budaya hingga saat ini terus dilakukan di Kotagede. Sebagai cikal bakal berdirinya kerajaan Mataram Islam yang pertama Kotagede dinilai mempunyai potensi menjadi World Heritage City.

Beberapa kawasan di luar Kotagede yang bangunan cagar budayanya perlu dilestarikan antara lain di : Kotabaru, Ketandan, Pandeyan, Kraton dan Pakualaman.

“Potensi bangunan cagar budaya Kotagede layak menjadi world Heritage city. Yang perlu secepatnya dibangunan adalah desain promosi dan kajian budaya secara lebih intens sehingga potret wajah Kotagede masa lalu bisa digali lebih dalam,” kata Pengamat arsitektur sekaligus pemerhati Cagar Budaya Jepang Komihik Ono. 

Menurutnya wajah Kotagede bisa lebih klasik lagi karena akultrurasi budaya dan masyarakat Kotagede juga sangat kuat. “Ini dibuktikan dengan desain rumah kuno khas Kotagede yang selalu memberi simbol simbol percampuran budaya barat, timur maupun timur tengah,” jelasnya. 

Kepala Dinas Pariwisata DIY Tazbir, SH MHum mengatakan pemerintah Provinsi DIY bekerjasama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta kini tengah mengadakan serangkaian kegiatan untuk mendorong tumbuhnya kecintaan masyarakat pada budaya adiluhung Kotagede yang sangat langka itu. 

“Tidak hanya pelestarian bangunan rumah cagar budaya namun juga budaya lokal masyarakat setempat. Hal ini bisa dilihat dari pegelaran Pekan Budaya Kotagede yang sukses digelar beberapa waktu lalu,” tutupnya. (tribunjogja.com)

Selasa, 02 Oktober 2012

Sentra Kerajinan Batik Dekat Kotagede

Kotagede tidak memiliki pengrajin batik, yang ada hanya perak saja rata-rata, namun begitu bagi Anda para wisatawan yang ingin mencari oleh-oleh berupa batik, Anda tak perlu khawatir. Ada beberapa tempat yang dapat di kunjungi untuk memuaskan hasrat Anda tentang batik, daerah ini hanya dekat dengan Kotagede. Salah satu daerah tersebut adalah di Sentra Kerajinan Batik Giriloyo, daerah yang telah lama menjadi sentra kerajinan batik di Jogjakarta.

Dusun Giriloyo merupakan sentra kerajinan dan produksi batik tulis yang ada di Kabupaten Bantul, Jogjakarta. Di daerah ini terdapat kira-kira 800 orang pembatik yang terbagi dalam beberapa kelompok. Para pembatik di Giriloyo terhimpun dalam organisasi Paguyuban Batik Tulis Giriloyo.

Di dusun ini, Anda dapat mengetahui dan memelajari seluk beluk pembuatan batik tulis. Selain sentra batik, warga Giriloyo pernah mengukir prestasi dengan menciptakan batik terpanjang di Indonesia, yaitu dengan kain sepanjang 1,2 kilometer. Prestasi warga Giriloyo ini tercatat dalam Museum Rekor Indonesia.